Selasa, 02 Maret 2010

Paolo Maldini, Legenda AC Milan


Didunia pesepakbola internasional, siapa tidak kenal Paolo Maldini. Putra mantan Pelatih Timnas Italia Cesare Maldini ini bisa disebut sebagai legenda sepekabola AC Milan. Pria kelahiran 26 Juni 1968 ini dikenal sangat loyal, pintar dan punya jiwa kepemimpinan. Terbukti dari sepanjang kariernya dikancah sepakbola, suami dari mantan model Italia Adriana ini hanya mencicipi satu klub saja, yaitu “Rossoneri” AC Milan.

Sejak pensiun dari Timnas Italia - setelah Piala Dunia 2002 - Maldini mempunyai tekad untuk fokus untuk Rossoneri. Dia tahu, umurnya yang sudah tidak muda lagi - kalah saing dengan pemain-pemain muda - dan Maldini ingin memberikan kesempatan kepada para juniornya untuk tampil di Timnas Italia.

Hingga musim 2007/2008 ketika usianya menginjak angka 40, Maldini masih dipercaya oleh sang Presiden Klub Silvio Berlusconi dan Adriano Galliani untuk berkostum Merah Hitam. Bahkan sang allenatore Carlo Ancelloti masih mempercayakan Madini duet dengan tandemnya di Timnas Italia Allesandro Nesta.

Sayang, usia dan cedera yang sering menghampirinya, membuat pria yang pernah menjadi model Giorgio Armani ini hanya menyaksikan dipinggir lapangan. Maldini yang merumput pertama kali dengan tim senior Milan tanggal 20 Januari 1985 saat pertandingan melawan Udinese sudah banyak meraih penghargaan bersama Milan dikancah domestik dan luar.

Bersama AC Milan, Maldini sukses merebut scudetto Serie A Liga Italia sebanyak 7 kali, kemudian menjadi juara Piala Champion sebanyak 5 kali, prestasi luar biasa bagi sang legenda karena meraihnya bersama satu klub saja.

Sayang, torehan prestasi bersama AC Milan tidak didapatnya bersama Timnas. Maldini yang memulai debut di Timnas ketika melawan Yugoslavia pada 31 Maret 1988 pernah mencicipi trofi Piala Dunia. Debut terakhirnya bersama Timnas ketika Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan diakhiri dengan tangisan sang legenda. Secara menyakitkan Maldini harus angkat koper lebih cepat ketika kalah melwan tuan rumah Korea Selatan.

Ketika di Timnas posisinya tak tergoyahkan hingga akhir karir internasionalnya. Ban kapten dipercayakan oleh rekan-rekannya. Wajah tampan, kepemimpinan yang elegan, membuat rekan-rekannya hormat kepada ayah dua putra ini. Bahkan ketika sang ayah Cesare Maldini menjadi Pelatih Timnas, Maldini tetap dipercaya menjadi kapten.

Maldini pensiun di usianya yang ke 40. Ia sempat ditawari untuk bergabung dengan Carlo Ancelotti untuk melatih klub Chelsea. Tetapi Maldini menolak tawaran tersebut dengan mengatakan ia tidak akan pernah terjun dalam bidang kepelatihan.

Sumber: http://ac-milan-indonesia.blogspot.com/2009/04/paolo-maldini-sang-legenda-ac-milan.html dengan sedikit revisi

10 Pemain Belanda di AC Milan

Pemain dari berbagai negara keluar masuk di skuad AC Milan hampir tiap musimnya, baik tua maupun muda.

Salah satu negara yang cukup teratur menyumbang pemain adalah Belanda. Tak sedikit di antaranya yang kemudian mengukir sukses bersama AC Milan.

GOAL.com Indonesia pun memilih sepuluh pemain yang sempat bersama Milan mengukir sejarah klub, baik yang pahit maupun manis.

10. Winston Bogarde

Percaya atau tidak pemain ini sempat bergabung dengan AC Milan. Ia bermain di tahun 1997 dan hanya tampil tiga kali untuk AC Milan sebelumnya hengkang ke Barcelona.

9. Edgar Davids

Pemain berjuluk pitbull ini tak membuat penampilan mengesankan di San Siro di musim 1996-1997. Ironisnya, setelah ia pindah ke Juventus di tahun berikutnya, Davids menjadi pemain yang paling mencuri perhatian. 159 kali penampilan ditorehkannya bersama Juventus, sementara di AC Milan ia hanya yampil 19 kali.

8. Patrick Kluivert

Lagi-lagi AC Milan gagal mengeluarkan potensi terbaik dari pemain Belanda ini setelah menggaetnya dari Ajax Amsterdam di musim 1997/98. Tampil 27 kali, Kluivert hanya mencetak enam gol sebelum akhirnya dilego ke Barcelona, di mana ia menunjukkan kapasitasnya sebagai striker terbaik Belanda dengan 90 gol dari 182 penampilan.

7. Michael Reizinger

Sama seperti tiga pemain di atas, Reizeinger juga gagal bersinar di AC Milan. Ia hanya tampil sepuluh kali untuk AC Milan di musim 1996/97 sebelum hijrah ke Barcelona.

6. Jaap Stam

Bek asal Belanda itu termasuk dalam transfer sukses AC Milan di tahun 2004, dan selama dua musim di klub ini ia menjadi pilihan utama. Akan tetapi karirnya di Milan tidak berujung prestasi manis dengan hanya menjadi runner up Liga Champions di tahun 2005. Satu titel yang bisa diraihnya adalah SuperCoppa Italia di tahun 2004.

5. Klaas Jan Huntelaar

Striker Belanda itu masih mencari potensi terbaiknya sejauh ini. Belum ada satu pun gol dicetaknya selama mendapat kesempatan bermain.

4. Clarence Seedorf

Sejak bergabung dari Inter Milan di tahun 2001, Seedorf langsung mengukir beragam prestasi, mulai dari titel Serie A Italia, SuperCoppa Italia, dua titel Piala Super Eropa, dua titel Liga Champions dan satu gelar Piala Dunia Antarklub. Sampai saat ini, di mana usianya sudah menginjak 33 tahun, Seedorf masih menjadi andalan AC Milan.



3. Ruud Gullit

Karir kepelatihannya tak secemerlang catatan bermainnya. Gullit juga termasuk salah satu pemain serba bisa dan bisa beradaptasi dengan sangat baik ketika dipercaya mengisi pos di lini depan, tengah maupun belakang.

2. Frank Rijkaard

Adalah motor sukses AC Milan di akhir 80-an dan awal 90-an. Di era itu juga AC Milan bisa mengukir banyak prestasi, di mana Rijkaard banyak berperan, baik dari sektor tengah maupun lini belakang.

1. Marco Van Basten

Merupakan pemain terbaik Belanda yang pernah dipunyai AC Milan. Kemampuannya menggetarkan jala lawan tak usah diragukan lagi dan ia memiliki skill yang luar biasa. Prestasi demi prestasi juga berhasil dipersembahkannya untuk AC Milan. Bersama Rijkaard dan Ruud Gullit, Van Basten disebut sebagai trio terbaik yang pernah dimiliki AC Milan.

Sumber: http://www.goal.com/id-ID/news/2279/editorial/2009/10/18/1568244/spesial-sepuluh-pemain-belanda-dalam-sejarah-ac-milan

Sejarah AC Milan


Sejarah AC Milan dibuka pada 16 Desember 1899. Milan harus berterimakasih pada 3 orang Inggris : Herbert Kilpin, Allison, dan Davies yang beride cemerlang untuk mendirikan AC Milan Football Club. Sayang, tiga sekawan itu tak punya cukup uang untuk merealisasikan ide mereka. Maka, dirangkullah Alfred Edwards dan Mr. Barnetts yang cukup kaya untuk mendirikan klub terbaik di dunia. Milan pun resmi berdiri dengan nama Milan Cricket and Football Club. Penambahan olahraga cricket ini lantaran Edwards yang terpilih sebagai presiden pertama punya misi memperkenalkan cricket selain sepakbola.


Tak lama kemudian, Milan mendaftarkan diri ke Italian Football Federation agar bisa ambil bagian dalam turnamen resmi. Debut pertama diawali dengan kemenangan 2-0 melawan Mediolanum, klub yang juga berasal dari Milan. Sebelas pemain yang diturunkan pada partai itu, kini tercatat dalam sejarah dengan tinta emas : Hoode, Cignaghi, Torreta, Lees, Kilpin, Valerio, Dubini, Davies, Neville, Allison, dan Formenti. Sang pelopor, Kilpin menjadi kapten sekaligus manajer pemain.

Milan berhasil menggondol scudetto pertamanya pada tahun 1901. Ini termasuk rekor besar karena Rossoneri sukses mematahkan dominasi Genoa yang sejak liga digelar musim 1897-98 menjadi juara tiga kali berturut-turut. Usai mencatat scudetto mereka yang ketiga pada tahun 1907, Milan mengalami penurunan prestasi. Hal ini disebabkan karena terjadi perpecahan di tubuh Milan. Sebabnya tak lain karena sebagian tim mendirikan klub tandingan sebagai wujud rasa protes mereka lantaran Milan membatasi keanggotaannya (pada awal berdiri, Milan hanya menerima pemain Italia dan Inggris saja). Milan pun pecah, sebagian anggota yang menyatakan keluar mendirikan Internazionale Football Club Milano pada 9 Maret 1908.

Sumber: http://abahinocent.student.umm.ac.id/2010/02/03/sejarah-ac-milan/


Waktu Saat ini

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
Milanisti's Zone | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all